Bermula dari sebuah kegelisahan dg kondisi pasca lulus dari kampus, teman-teman kajian yang tergabung dalam Forum Studi Islam, biasanya pulang ke kampung halamannya dan semakin berkurang jamaah yang biasanya mengaji bersama. Lalu pada suatu forum kajian sekitar tahun 2003/2004, tercetus pemikiran, bagaimana kalau kemudian membuat lembaga pendidikan yang saat itu belum tahu, apakah lembaga itu di level jenjang PAUD, SD, SMP atau SMA. Tapi yang jelas adalah membuat wadah untuk melanjutkan dakwah yang berkesinambungan.
Nah, karena teman teman punya pengalaman mengelola TPQ yg ada di sekitar kampus, kemudian terpikir bagaimana kalau dimulai mendirikan lembaga di level TK, saat itu belum ada istilah PAUD. Dari situlah kemudian terjadi pembicaraan yang intens.
Terlebih lagi saat itu P. Dedy Andrianto (yg di kemudian hari menjadi Ketua Yayasan Samudra Ilmu yg menaungi Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) Islam Cahaya Ilmu Semarang) menjadi seorang guru Taman Kanak-kanak di TK Pembina Provinsi Jawa Tengah, sehingga tim awal pembentukan TK yg diinisiasi teman-teman Forum Studi Islam Jawa Tengah kemudian ikut magang di TK Pembina untuk belajar.
Dan sisi itulah semakin yakin tentang perlunya kita membuat lembaga pendidikan anak usia dini. Setelah berdiskusi dan berkesempatan bersilaturahmi dengan H. Maksum Pinarto seorang pengusaha muslim keturunan tionghoa (yang saat itu juga mengemban amanah sebagai Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia/ PITI), untuk menyampaikan gagasan pendirian lembaga pendidikan Islam, muncul tawaran untuk menempati salah satu rumah beliau yg kosong untuk dijadikan Taman Kanak-kanak.
Namun beberapa waktu kemudian, rencana wakaf rumah tersebut menemui kendala sehingga tidak jadi menempati rumah yang ditawarkan.
Pada awalnya, para perintis mencoba merintis lembaga PAUD dengan mencari tempat yang dapat digunakan. Seorang sahabat Tionghoa Muslim, Bapak Maksum Binarto, sempat menawarkan rumahnya,
Sampai menjelang tahun 2005, belum ada tanah yang akan diwakafkan untuk pendirian lembaga pendidikan Islam yang diinisiasi teman-teman Forum Studi Islam di Semarang.
Hingga pada Bulan Syawal di momen Idul Fitri, teman-teman FOSI bersilaturahmi ke tempatnya Bapak Ir. H. Hanafi Saleh, MM, di situ disampaikan tentang tidak jadinya wakaf dari Pak Maksum itu karena satu hal, yang kemudian direspon Pak Hanafi Saleh dengan menawarkan lahan yang akan dibangun Kantor Partai Bulan Bintang Jawa Tengah. Dengan kesepakatan bersama pagi sampai sore boleh dipakai kegiatan pendidikan anak-anak, lalu sore hingga malamnya dipakai untuk kegiatan partai. Nah itulah awal mula Lahan dari cahaya ilmu itu bermula, yang kemudian ada juga yang ikut menyumbang kursi dan meja kayu jati dari jepara, kemudian juga ada yang menyumbang mainan outdoor.
Dan di tahun 2005 berdirilah lembaga pendidikan Islam Cahaya Ilmu Semarang.
Barulah dua tahun kemudian yayasannya didirikan bernama Yayasan Samudra Ilmu, dengan pendiri Bapak Ir. H. Hanafi Saleh, MM, Ibu Hj. Rahayu Wijayanti, Bapak Dedy Andrianto dan Ibu Ida Faridah sebagai payung hukum yang menaungi TPA-KB-TK-SD Islam Cahaya Ilmu Semarang.
Berdirinya TK Islam Cahaya Ilmu pada September 2005 tidak terlepas dari kesadaran akan pentingnya tahun-tahun awal kehidupan manusia, karena tiap tahap kehidupan akan menjadi pijakan bagi tahap perkembangan selanjutnya. Beragam peristiwa yang dialami anak adalah catatan penting yang mempengaruhi arah dan kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak. Sehingga manusia mempunyai satu masa yang sangat penting yang disebut sebagai masa emas (golden age) yang terjadi pada pada usia 0 – 4 th. Karena pada usia ini perkembangan intelektual mencapai 50%, dan pada usia 4 – 8 th bertambah 30% mencapai 80%. Masa ini tidak boleh terlewatkan dengan sia-sia
Yang selanjutnya di kemudian hari menjadi embrio berdirinya Taman Penitipan Anak (TPA} Cahaya Ilmu pada tahun 2008 dan Sekolah Dasar (SD) Islam Cahaya Ilmu pada tahun 2012
Tanah tersebut semula direncanakan menjadi kantor partai, namun dengan semangat kolaboratif disepakati bahwa di siang hari tanah itu dapat digunakan untuk kegiatan pendidikan anak-anak, sementara malam hari digunakan untuk kegiatan partai. Dari situlah, cikal bakal berdirinya Taman Pendidikan Islam Cahaya Ilmu dimulai.
Jelajahi Sekolah Cahaya Ilmu
Didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti :
Merosotnya akhlak bangsa di segala sektor, maka perlu adanya antisipasi melalui pendidikan sejak dini dengan metode yang tepat ; berpusat pada anak, bermain yang menyenangkan, penanaman karakter melalui pembiasaan sejak dini, memahami berbagai potensi kecerdasan, dan pembelajaran yang holistik. Hal ini diharapkan akan dapat menjadi modal belajar sepanjang masa, dan memberikan warna kebaikan pada kehidupannya dikemudian hari.
Perlunya dakwah dikalangan orang tua tentang cara mendidik anak dengan tepat sejak dini sehingga bisa menciptakan generasi pembelajar, sehingga nantinya mampu menjadi pribadi yang sholeh sholehah, dan menjadi aset keluarga, maka pada September 2005 didirikan Taman Kanak-kanak (TK) Islam Cahaya Ilmu,
Dalam perjalanannya, melihat kondisi sosial dan ekonomi masyarakat pada saat itu masih dalam keadaan krisis peran, dimana peran para ibu yang semula sebagai pengasuh dan pendidik anak di rumah, mulai bergeser perannya menjadi salah satu penopang ekonomi keluarga. Padahal para ahli mengatakan anak yang ditelantarkan atau disia-siakan di 3 tahun pertama, akan membawa cap atau bekas yang sulit atau bahkan tidak dapat dihapus. Karena hak anak untuk mendapatkan kepentingan terbaik, tumbuh kembangnya, penghargaan dan non diskriminsi menjadi tidak terpenuhi, maka disinilah peran pengasuhan pada anak menjadi sangat penting.
Taman Penitipan Anak (TPA), menjadi sangat membantu dan sangat diperlukan dalam upaya pengasuhan anak yang belum terlayani. Melihat kondisi tersebut pada Agustus 2008 didirikan TPA Cahaya Ilmu di bawah Yayasan Samudera Ilmu Semarang, mencoba membantu para orang tua dalam memberikan layanan tumbuh kembang anak.
Pada Tahun 2012, Yayasan Pendidikan Islam Cahaya Ilmu yang sebelumnya telah merintis berdirinya TPA – KB – TK Cahaya Ilmu mendirikan Sekolah Dasar (SD) Islam Cahaya Ilmu, yang menawarkan satu konsep pendidikan Islam, dengan konsep pendidikan modern mengedepankan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghadapi globalisasi, dengan program unggulan Pembelajaran Al-Qur’an dan penguasaan Bahasa Inggris sebagai skill untuk mendukung penguasaan teknologi.
Dengan berubahnya keinginan masyarakat terhadap konsep pendidikan di masa yang akan datang, kita dituntut untuk mengadakan penyesuaian untuk menyusun suatu produk pendidikan modern sehingga dapat melayani kebutuhan masyarakat, tanpa menghilangkan prinsip – prinsip dasar pendidikan Islam yang memang telah menjadi unggulan dari konsep pendidikan Cahaya Ilmu.Dengan berubahnya keinginan masyarakat terhadap konsep pendidikan di masa yang akan datang, kita dituntut untuk mengadakan penyesuaian untuk menyusun suatu produk pendidikan modern sehingga dapat melayani kebutuhan masyarakat, tanpa menghilangkan prinsip – prinsip dasar pendidikan Islam yang memang telah menjadi unggulan dari konsep pendidikan Cahaya Ilmu.
Para Perintis Cahaya Pendidikan
Yayasan ini lahir dari semangat kolektif untuk membangun pendidikan Islam yang berkualitas, holistik, dan berkarakter. Didirikan oleh para tokoh yang memiliki visi mulia untuk mencerdaskan generasi sejak usia dini. Inilah para pendiri yang telah menjadi pijakan awal bagi tumbuhnya Cahaya Ilmu.

Keterangan (dari kiri ke kanan):
Bapak Hanafi, Ibu Rahayu, Ibu Ida, Bapak Dedy

Ibu Hj. Rahayu Wijayanti

Bp. H. Hanafi Saleh

Bp. Dedy Andrianto
